Selasa, 09 Februari 2021

Pengalaman Pertama Pakai Mesin Jahit Mini

Kisah sore ini berjibaku dengan mesin jahit miniku yang baru.... (Rayden RD 202B harganya juga murmer cuma 97rb, beli lewat onlen)

Aku ini kan buta sama dunia jahit menjahit dengan mesin jahit.. maklum gak ada interest ke situ, lebih suka belajar masak kalau soal ketrampilan perempuan, itupun masakan yg simpel2 aja bikinnya.

Jadi ceritanya sih awalnya mau jahit baju yang pada bolong2 ... biasanya sih ngejahitnya manual aja tapi kan jahit manual tuh lama banget dan capek (agak malas jadinya).
Akhirnya kuputuskanlah untuk membeli mesin jahit yang mini, dengan maksud supaya cepat dan memudahkan aku.

Tapi ternyata... tak semudah itu Ferguso... hahahahaha😝🤣🤣

Awal belajar cara pakai mesin jahitnya aja udah ribet banget, benang sering kusut2, mesin jahit jadi suka macet. Benang juga sering keluar dari jarumnya yang masukinnya lagi tuh agak susah, karena lubangnya kecil dan gak tau juga cara masukin benang pakai pin/alat masukin benang ke jarumnya..hahahaha norak ya.... 😝
Untungnya mata aku tuh masih bagus lihat lubang kecil, jadi manual aja deh masukin benangnya.. malah lebih cepat ketimbang pakai pin hihihi..

Nah yang parahnya lagi, lagi asik2 belajar eh tetiba jarum jahitnya bengkok 😂😂
Bingunglah aku jadinya, dan dengan sok taunya aku ambil tang maksudnya sih mau ngelurusin jarum, tapi taunya pas jarumnya dijepit malah patah 🤪🤣🤣

Walhasil panik dong.. pikirku mesin jahit baru beli udah rusak😅
Terus langsung inisiatif browsing dengan kata kunci "jika jarum mesin jahit patah"...

Dan ternyata pemirsaaaa baru tau jarum jahit itu bisa diganti doong hahahaha dan baru tau juga ternyata jarum jahit itu ada macam2 ukurannya (norak ke dua) 🤪..  tapi satu sisi aku bersyukur, artinya mesin jahitnya gak rusak 😆

Terus bingung lagi harus beli jarum yang mana yang dipakai mesin jahit mini aku ini...😆
Jadi lanjut browsing2 lagi tentang ukuran jarum mesin jahit... bedanya apa... dan merk apa yang bagus... oooh ternyata ukuran jarum ditentukan jenis bahan yang akan dijahit toooh (norak ke 3) 😂

Akhirnya siang sampai sore ini waktunya habis deh buat belajar tentang seluk beluk mesin jahitku yang baru ini berikut jarumnya.. dan pastinya masih banyak lagi sih yang harus kupelajari.  Ini belum tentang bahan2 kainnya, bikin polanya dan lain2nya kalau mau bisa menjahit yang baik dan benar... 🤣🤣🤣

Ah kejauhan lah kalau mau bisa jadi penjahit pro mah.. yang penting baju2 bolong di rumah aja dulu gimana caranya supaya bisa pada rapat kembali hihihi...
Seru juga ternyata dunia jahit menjahit itu ya...
Salut buat para penjahit sedunia deh 👍👍😆😆

Rabu, 13 Januari 2021

Setuju vaksin Covid 19 atau tidak?

You know what... aku awalnya negatif thinking sama vaksin.. ya itu takut dan khawatir tentang aman apa gak vaksinnya, efek sampingnya atau berpikir ah ngaruh gak sih vaksinnya.
Tapi sejak Pak Jokowi dan beberapa pejabat teras memutuskan jadi orang pertama yang divaksin, ya kayaknya gak ada alasan lagi sih untuk khawatir aman apa gak vaksinnya.
Lagian aku berpikir emang ada solusi lain selain divaksin untuk melepaskan Indonesia dari pandemi??
Ayo kita berpikir jujur... gak ada bukan?
Dengan tingkat positivity rate perhari bisa 10rban kasus baru, sepertinya tidak ada lagi kemungkinan solusi lain selain vaksinasi.

Lockdown total? Bisa saja jadi solusi, tapi bukankah rakyat Indonesia sendiri yang banyak menolak solusi ini dengan alasan ekonomi, dll??
Lihat saja di sekeliling kita masih banyak masyarakat yang acuh kok untuk patuhi protokol kesehatan 3M . Apalagi disuruh patuhi lockdown total yang ganggu aktifitas rutin dan cari penghasilan. Yang ada malah demo/ngamuk2 sama pemerintah.

Ada yang bilang ya udah solusinya kita jaga aja imun kita biar tetap kuat dan sehat dengan OR, berjemur di matahari, minum multivitamin , makan sehat dll dll.
Yah barangkali ini bisa menjaga kita lebih kuat menghadapi virusnya. Akan tetapi mau sampai kapan membiarkan virusnya tetap merajalela dan bahkan kabarnya bermutasi makin menguat?
Terus bagaimana dengan orang2 di sekeliling kita yang tidak seberuntung mereka yang imunnya kuat? Apalagi yang punya penyakit bawaan atau usia lansia? Bagaimanapun kerasnya mereka menjaga dan menaikkan imun/daya tahan tubuh tetap saja mereka rentan terhadap virus ini.
Jadi sudah pasti solusi ini juga gak berdampak signifikan terhadap penurunan/peniadaan pandemi.

Solusi lain??
Pasti yang anti vaksin juga aku yakin gak punya solusi "ilmiah" / "logis" yang lain..

Satu2nya solusi yang fakta/logis/ilmiah dan bisa segera dilakukan ya cuma vaksin ini bukan?
Istilahnya paling tidak kita harus cepat2 berikhtiar/berusaha melakukan sesuatu agar pandemi ini bisa segera selesai.

Bukankah kita juga sudah bosan diam di rumah terus, gak bisa liburan, gak bisa kumpul2 dengan banyak teman/keluarga besar untuk sekedar kongkow2/reuni/party dll, nonton bioskop tanpa protokol kesehatan, ibadah tanpa protokol kesehatan, nonton konser musik, ngemall dan kegiatan2 normal lainnya yang biasa kita lakukan sebelum covid melanda.

Paling tidak kita harus melakukan sesuatu segera supaya bisa hidup normal kembali... bukan New Normal kayak sekarang yang membosankan dan seolah olah hidup terkukung gak bisa bebas lakukan apapun seperti dulu...

Jaminan aman dan halal sudah.... gratis juga sudah...
lalu alasan apa lagi untuk menolak?

Kalau aku sih lebih memilih berbuat sesuatu untuk hilangkan pandemi ini, daripada diam sekedar nrimo aja... capek juga ah lama2  sama New Normal, PSBB lah PSBBMK lah dan apa lagi lah istilahnya...

Bersyukur buat kalian yang sudah masuk list tahap awal vaksinasi, bagi yang belum termasuk saya ... mari kita tetap super ketat jaga kesehatan, dan berdoa semoga gak lama lagi bisa masuk list vaksinasinya.

Semoga Indonesia bisa segera bebas dari pandemi Covid 19 amin 🙏

Jumat, 18 Desember 2020

Nonton Bioskop Di Masa Berlakunya Aturan PSBB

Nonton bioskop di masa berlakunya aturan PSBB...
Sangat jauh beda situasinya dengan waktu sebelum pandemi. Protokol kesehatan ketat harus diterapkan dan dipatuhi para penonton demi keselamatan bersama, walau barangkali sedikit mengurangi kenyamanan saat menonton namun jika anda pecinta nonton bioskop saya rasa tidak akan terlalu mengganggu.
Berikut tahapan2 yang saya alami mulai dari pesan tiket sampai waktu menonton, yang diberlakukan pihak bioskop XXI sesuai protokol kesehatan:

1. Masuk XXI
Saat masuk bioskop harus menggunakan masker, cek suhu tubuh dan pakai hand sanitizer yang disediakan di pintu masuk. 

2. Beli tiket 
Bisa beli online di web atau bisa juga langsung di loket bioskop, hanya bedanya saat kita membayar tiket, uang atau kartu debit/kredit harus diletakkan di baki yang disediakan di meja loket, tidak boleh diserahkan langsung ke penjaga loket. Setelah tiket dibeli, penjaga loket pun menyerahkan tiket melalui baki tersebut (jadi untuk menghindari kontak langsung dengan staff), lalu kita harus scan barcode yang ada di meja untuk kemudian mendaftar check in bioskop dengan mengisi data diri.

3.  Masuk teater
Saat pintu teater telah dibuka, kita hanya tunjukkan tiket pada staff namun harus merobeknya sendiri, lalu robekan kecilnya letakkan di baki yang dipegang penjaga pintu teater. Duduk di kursi sesuai nomor dengan ketentuan jarak antar kursi yang boleh diduduki yaitu berjarak 1 bangku diantaranya yang harus dikosongkan (bangku ini ditandai larangan diduduki). Dilarang melakukan pindah tempat duduk sendiri/  menduduki kursi bertanda larangan tersebut.

4. Selama pertunjukan
Pakai selalu masker selama pertunjukkan. Saat saya menonton, saya tidak melihat ada yang membeli makanan atau minuman dan dibawa masuk ke dalam teater, namun counter makanan dan minuman tetap buka dan menjual popcorn dan minuman ringan. Barangkali memang masih boleh makan minum dalam bioskop, walau mungkin agak merepotkan jika harus buka pasang masker terus menerus untuk makan minum selama menonton.
Jadwal film dibatasi hanya sampai jam 17.00 selama masa berlaku PSBB , menurut staff XXI bisa saja jadwal berubah menyesuaikan dengan aturan dari pemerintah daerah.
Semoga pengalaman yang saya bagikan ini bisa kadi info bermanfaat dan semoga pandemi segera berlalu, sehingga bioskop bisa dibuka dengan kondisi normal lagi seperti dulu ya... 

Minggu, 11 Oktober 2020

Tahun 2020 Tahun Penuh Duka...😭

Tahun 2020 mungkin tahun penuh dukacita bagi sebagian orang termasuk saya..
Selain pandemi Covid 19 yang melanda dunia, yang memaksa kita semua mengurangi banyak kebebasan kita di semua kegiatan sosial, bagi sebagian atau banyak orang tahun ini adalah tahun dukacita yang dalam karena harus kehilangan orang orang yang dicintai, baik karena musibah sakit, kecelakaan maupun karena terkena virus Covid 19 yang efeknya kematian.
Pun bagi saya pribadi tahun ini banyak kabar dukacita baik yang saya alami sendiri maupun dialami oleh teman, kerabat di sekitar saya yang saya kenal baik.
Satu persatu dari kami mengalami dukacita itu, sehingga terasa bertubi tubi dukacita itu datang menghampiri.

Sebenarnya saat Desember 2019 lalu, entah firasat atau apa, saya kerap merasakan hati yang gundah gulana, seperti akan terjadi sesuatu yang buruk. Saya berpikir itu hanya perasaan bad mood biasa saja, walau anehnya saya alami itu terus menerus di bulan terakhir tahun 2019 itu.
Sampai pada perayaan pergantian tahun, saya merayakannya dengan sepupu sepupu saya beserta keluarga mereka. Kami sengaja jauh jauh hari merencanakan akan merayakan pergantian tahun bersama di salah satu apartemen di kawasan Kuningan Jakarta. 
Kami juga tak menyangka bahwa pergantian tahun justru akan kami lewati dalam situasi prihatin di mana Jakarta mengalami banjir besar.
Lalu saya juga mendapat kabar bahwa ayah saya terkena serangan ISPA. Maka itulah saya pikir  barangkali inilah mengapa satu bulan ini saya merasakan gundah gulana tanpa henti, karena akan mengalami pergantian tahun penuh keprihatinan. Ayah sayapun kondisinya membaik setelah dibawa ke UGD. 
Namun pada awal Februari 2020, berita wabah Covid 19 semakin kencang dan semakin membuat waswas, selain itu ayah sayapun masuk RS dan harus rawat inap karena ISPAnya kembali menyerang dan lebih parah. Kurang lebih 2 minggu dirawat di RS, 5 hari di antaranya harus masuk ICU. Hari ke 13-14 di RS setelah dinyatakan agak membaik dipindahkan ke kamar biasa, kemudian diperbolehkan pulang dan boleh rawat jalan. Hari hari selanjutnya ayah saya masih bolak balik RS untuk pengobatan lanjutan dan kondisinya belum banyak berubah supaya menjadi lebih baik. 
Sampai di bulan Mei 2020, ayah saya kembali memburuk kondisinya. Saat itu wabah Covid mulai semakin parah dan berlaku PSBB total di Indonesia, terutama di Jabodetabek. Hal ini yang membuat saya dan keluarga akhirnya terpaksa memutuskan ayah saya tetap dirawat di rumah saja khawatir ayah bisa terkena virus Covid, apalagi penyakitnya adalah ISPA. Kami sekeluarga menjadikan rumah ayah sebagai kamar pasien, lengkap dengan peralatan nebulizer dan oksigen sendiri, lalu memanggil dokter ke rumah untuk memeriksa beliau. 
Hingga pertengahan Juni 2020, akhirnya ayah saya tidak bisa bertahan dan harus menghadap Yang Maha Kuasa. Barangkali ini jalan terbaik baginya, Tuhan lebih sayang beliau.
 
Saya baru sadar kegundahgulanaan saya yang selalu kerap terjadi di Desember lalu adalah firasat bahwa saya akan kehilangan ayah saya. Bahkan di saat situasi negara ini bahkan di seluruh dunia terkena pandemi Covid 19. Sungguh situasi yang dobel berat bagi kami sekeluarga. Kamipun harus menjalani pemakaman ayah hanya kami keluarga intinya yang hadir. Teman, sahabat, keluarga lain terpaksa tidak bisa mengantar ayah ke peristirahatannya terakhir, padahal mereka sungguh ingin mengantar beliau namun apa daya tak bisa melaksanakannya. Saya akhirnya bisa ikut membayangkan dan merasakan betapa sedih dan pilunya orang orang yang kehilangan orang terkasih mereka karena Covid 19 ini, mereka bahkan tidak diperbolehkan sama sekali mengikuti prosesi pemakaman orang yang mereka kasihi. Mungkin saya sekeluarga termasuk yang masih beruntung masih bisa mengantar ayah sampai ke peristirahatan terakhirnya.

Dan ternyata belum habis sampai di situ. Bulan bulan berikutnya berturut turut saya mendengar kabar dukacita satu persatu dari teman, sahabat dan orang orang yang saya kenal baik.
Satu persatu mereka kehilangan orang orang terkasih mereka, entah suami, ayah, ibu, kakak, adik, anak.. bahkan di antaranya adalah teman saya sendiri yang telah tiada.
Itulah mengapa tahun 2020 ini sungguh tahun penuh kedukaan, yang tidak terbayangkan selama ini akan terjadi.
Saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan segera memulihkan waktu, agar tidak ada lagi dukacita yang datang.
Dan yang paling saya harapkan dan terus doakan, semoga pandemi inipun segera IA pulihkan, sehingga seisi dunia bisa kembali berseri.

Kamis, 05 Maret 2020

Jangan Berisik Saat Menginap Di Hotel!

Pernah ngalamin ini gak sih guys? Jadi kalian menginap di salah satu atau mungkin juga beberapa hotel, mau yang budget mau yang bintang dan di manapun. Saat kalian lagi asyik istirahat bahkan saat jam tidur malam, ada suara berisik mengganggu dari kamar sebelah atau kamar di koridor yang sama denganmu. Entah bentuknya pertengkaran, atau mengobrol sambil ketawa ketiwi dengan suara kencang, bahkan sampai teriak teriak. Dan ini bahkan terjadi bukan saat siang atau sore hari, tapi saat malam hari, waktu di mana lazimnya orang tidur atau beristirahat, antara jam 10 malam - Jam 3 dini hari. 
Sungguh sangat menyebalkan bukan? 
Saya sendiri sudah mengalami ini mungkin lebih dari tiga kali selama melakukan perjalanan atau dalam situasi harus menginap di hotel. Pengalaman-pengalaman itu bukan saja saat menginap di hotel budget, pernah juga terjadi di hotel berbintang. Saya juga tak terlalu mengerti apakah memang orang orang jaman sekarang mengalami penurunan kepedulian terhadap orang lain atau entah ada faktor lainnya lagi mereka tanpa rasa bersalah melakukan ini. Semisal saja barangkali orang orang ini terlalu bergembira atau memang mereka terbiasa tak menghargai orang lain.
Buat siapapun yang baca tema blog saya yang ini, harapan saya semoga jika kalian tanpa sadar pernah melakukan hal ini (bersuara/bertindak berlebihan sehingga mengganggu ketenangan orang yang berada di kamar lain di satu area/koridor/lantai hotel tempat kalian menginap) sebaiknya segera menyadari dan tidak mengulangi hal yang sangat menyebalkan ini lagi di lain kesempatan. Karena tindakan ini betul betul menyalahi etika umum saat sedang menginap di hotel. Etika ini sih sebenarnya tidak dibuat secara tertulis, namun logikanya hotel itu dibuat untuk memberikan kenyamanan dan menjadi tempat beristirahat orang-orang saat melakukan perjalanan ke manapun, menggantikan rumah atau kamar di rumah sendiri. 
Jadi sudah pasti yang dicari adalah kenyamanan dan ketenangan, terlepas mungkin ada juga oknum yang menjadikan hotel sebagai tempat untuk melakukan hal hal yang negatif. Tapi tetap semestinya itupun tidak boleh mengganggu orang lain yang menyewa kamar sebelah atau kamar kamar lain yang sekoridor dengan kita.
Bayangkan jam 2.00 dini hari, saat anda tidur pulas dan besok harus bangun pagi pagi benar untuk mulai melakukan perjalanan wisata atau perjalanan dinas yang schedulenya padat dan menguras energi, lalu ada suara gaduh bahkan sangat bising datang dari kamar sebelah atau kamar lain yang satu koridor bahkan mungkin satu lantai dengan anda, sehingga anda terbangun dan tidak bisa tidur kembali. Saya rasa manusia senormal dan sesabar apapun pasti akan sangat merasa kesal mengalami ini, bahkan bisa jadi ada sebagian orang yang saking kesalnya, bisa saja mendatangi kamar tersebut dan memarahi orang tersebut. 
Saya pribadi lebih memilih untuk segera menekan tombol operator/front office, meminta tolong petugas hotel untuk menghubungi kamar tersebut menegur orang yang membuat kegaduhan/kebisingan itu. Menurut saya ini yang paling etis untuk dilakukan, jika betul betul merasa terganggu. Jangan sampai kita juga terpancing emosinya menghadapi hal ini. 
Jadi sekali lagi mulai saat ini yuk jika kalian punya kesempatan bisa atau harus menginap di hotel dalam kondisi apapun, janganlah kalian berisik atau mengganggu orang lain yang juga menginap di hotel yang sama. Bicaralah pelan pelan, jangan mendorong dorong koper terlalu keras, jangan becanda berlebihan. Buat orang tua yang membawa anak kecil, mohon juga diperhatikan anak anaknya beri mereka pengertian agar tidak bermain dan berteriak teriak berlebihan. Setahu saya hotel juga biasanya dilengkapi area yang mungkin bisa dijadikan tempat bermain oleh anak anak, tanpa mengganggu tamu tamu hotel lainnya. Pokoknya intinya adalah jangan sampai mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang lain/tamu lain saat anda menginap di hotel, terutama saat waktu beristirahat di malam hari! Andapun jika sedang beristirahat tak mau diganggu bukan? 

Minggu, 19 Januari 2020

Film Serial Messiah (2020) produksi Netflix dalam kacamataku.

Sudah nonton film serial kontroversial "Messiah" garapan Netfilx? Saat ini sudah memasuki episode 10 season 1.
Saya tidak mau berkomentar dalam kacamata "kebenaran agama" yang saya anut dalam film ini. Tapi lebih dalam sudut pandang saya sendiri. Jika pembaca mempunyai sudut pandang lain silahkan saja.
Memang jika kita bicara dari sudut pandang agama akan sangat banyak perdebatan yang muncul, karena tokoh sentral "Messiah" atau "Al masih" dalam agama Islam atau "Messias" dalam agama Yahudi/Kristen dalam film ini memang merupakan sosok yang sangat diyakini kedatanganNYA untuk menyelamatkan dan menjemput umat2 beriman di akhir jaman kelak.
Terlepas dari sudut pandang agama itu, Sang Messiah di film serial ini, diperankan lumayan baik oleh aktornya, walau menurut saya pribadi sebenarnya sosoknya kurang mempresentasikan gambaran Messiah dalam imajinasi saya. Sang aktor Mehdi Dehbi bagi saya terlalu punya penampilan "grunge", gak seperti para aktor2 dalam film Mesias/Yesus yang lain yang lebih alim/arif/kebapakan. Yah ini hanya penilaian saya secara pribadi saja 😄
Namun cerita yang dipertontonkan dalam film ini, sangatlah menarik. Memang agak agak membosankan di awal, terlalu banyak scene scene yang alur ceritanya lambat. Tapi mulai episode 4 sampai 10, cerita mulai mengalir lebih cepat  dan saya selalu dibuat penasaran akan lanjutan ceritanya di akhir setiap episodenya, karena mulai terasa bumbu2 konfliknya.
Dan benang merah dari cerita tiap episode mulai terhubung satu sama lain mulai episode 4 setelahnya. Emosi saya sebagai penontonpun mulai ditarik ulur dan betul2 dibuat penasaran di akhir setiap serinya.
Pesan2 yang ingin disampaikan melalui film ini juga sangat banyak dan sesuai dengan kehidupan nyata akhir akhir ini. 
Dalam agama saya yang mengajari tentang iman, kasih dan kesetiaan, dalam film ini pun mengandung cerita yang hikmahnya bisa kita petik yang sesuai dengan ajaran ajaran agama tersebut.  Misal, keyakinan/iman percaya akan mujizat, mengasihi orang lain, setia padaNYA apapun masalah yang kita hadapi dalam dunia ini, dan lain lain.
Juga nubuat nubuat akhir jaman yang mengatakan, akan banyak orang beriman yang akhirnya tidak setia dan sebaliknya, orang orang tidak beriman tapi berbalik setia ikut DIA , dapat kita lihat perumpamaan adegannya dalam film ini. 
Memang ada banyak komentar kontroversi dari penonton dan oleh mereka yang mengaku ahli agama yang mengatakan, bahwa sebetulnya tokoh Messiah dalam film ini sebenarnya adalah tokoh penyesat di akhir jaman, saya rasa pendapat pendapat seperti itu terlalu menghakimi film ini. Namanya juga ini hanya sekedar film, janganlah terlalu dipikirkan kebenaran akan ceritanya 😅
Coba pikirkan film ini dari sisi positifnya saja, tentu penonton akan menemukan banyak hikmah di dalamnya yang bisa dipelajari. 
Terutama mengenai pesan perdamaian dunia/umat manusia yang akhir akhir ini terancam eksistensinya, di mana Messiah dalam film ini menekankan hal itu di beberapa adegan.
Dari kacamata Kristen, juga banyak adegan adegan yang menggambarkan mujizat mujizat yang dibuat oleh Messiah di film ini, seperti mujizat mujizat yang dilakukan Yesus pada beberapa ribu tahun lalu. Tentunya digambarkan dalam penggambaran penggambaran yang lebih relevan dengan masa sekarang.
Secara keseluruhan film ini sangatlah menarik, wajib menjadi tontonan mereka yang suka dengan film film yang ceritanya berbau agama dan konflik politik atau based on true events.
Dan apapun penilaian anda setelah menonton film serial yang kontroversial ini, itu kembali ke pemikiran masing masing, dan mungkin saja tergantung pada keyakinan yang anda anut. Tapi semoga tidak menghakimi cerita film ini berdasarkan keyakinan anda tersebut. Ambillah sisi positifnya saja.

Selamat menonton!


Senin, 13 Januari 2020

UGD Unit Gawat Darurat / IGD RS PMI Bogor

Nama lainnya IGD, Intensif Gawat Darurat. Pintu pertama atau pintu darurat buat pertolongan pertama bagi si sakit. 
Sudah 2 jam saya duduk di lobi IGD RS PMI Bogor, karena mengantar ayah saya yang sakit. Sementara beliau ditangani, saya mencoba rehat sebentar duduk di lobinya. Selama saya duduk banyak orang seliweran wara wiri, ada yang datang mengunjungi saudara/keluarganya, ada yang memang mengantarkan saudara/kerabat/keluarganya yang sakit, seperti saya. Saya lihat perawat di IGD RS PMI ini sigap, betul betul profesional, juga perawat dan dokter jaganya merekapun memberikan pelayanan yang baik. Siapapun pasiennya, dari manapun, pakai BPJS/JKN atau tidak, semua dilayani cepat. Saya salut dengan pelayanan IGD RS PMI ini. 
Mungkin beberapa tahun lalu, saya gak ingat tepatnya berapa tahun. Layanan di RS PMI ini masih banyak kekurangan. Ini saya dengar dari beberapa orang kenalan yang mengalaminya dan memberi testimoninya. Saya sendiri...Puji Tuhan di masa itu tidak sempat merasakannya. Namun sejak 2 tahun belakangan ini RS PMI berubah total. RS ini mungkin bisa saya katakan sekarang adalah salah satu yang terbaik di kota Bogor ini. Kabarnya karena manajemennya yang dirombak total dan ada bantuan dari Palang Merah negeri Sakura. Apapun... saya sungguh bersyukur dengan perombakan besar besaran ini. 
Dan ketika saya dan keluarga membutuhkan layanan medis untuk ayah saya, saya tidak mengalami apa yang keluarga pasien alami beberapa tahun silam.
Semoga di masa yang akan datang RS PMI semakin baik dan terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di kota Bogor.
Semoga juga layanan kesehatan masyarakat di daerah manapun di negeri ini juga bisa semakin baik, tidak hanya RS PMI, tapi juga rumah sakit rumah sakit lainnya di seluruh penjuru negeri.
Terima kasih RS PMI! Tuhan memberkati!