Senin, 06 Juli 2015

Pengalaman Perjalanan ke Kuala Lumpur dan Hongkong 25-29 Juni 2015

Seperti biasanya saya selalu ambil flight pagi jika ingin pergi ke KL. Alasannya supaya sampai disana tidak terlalu sore atau malam, jadi masih bisa keliling sampai puas.
Namun pengorbanannya saya dan keluarga terpaksa harus bangun pagi-pagi sekali. Jam 03.00 kami sudah bangun, cepat2 bersiap dan berangkat dari rumah kira2 03.45.
10 menit jarak antara rumah kami dan pangkalan bus Damri di sebelah Botani Square Bogor.
Pas kebetulan tak perlu menunggu terlalu lama bus berangkat menuju bandara Soetta jam 04.05.
Sampai di Bandara Terminal 3 jam 05.15, langsung menuju gate untuk boarding, karena kami sudah melakukan web checkin di rumah di web Airasia. Menunggu di bandara selalu menjadi pilihan kami ketimbang berangkat pas2an waktunya. Mengingat lalulintas Jakarta yang tidak dapat diprediksi setiap harinya.
Puji Tuhan proses Imigrasipun berjalan lancar tak mengantri lama dan pesawat tidak ada delay. Sekitar pkl 08.30 pesawat take off dan tiba di KLIA2 sekitar pkl 11.30 waktu KL. Waktu di KL 1 jam lebih cepat dari WIB.
Kami menuju KL Sentral dengan menggunakan KLIA Ekspress dengan membeli tiket PP (return ticket) RM 170 untuk bertiga. Ini lebih murah dibanding membeli single trip (oneway).
28 menit lama perjalanan dari KLIA2 menuju KL Sentral.
Di KL Sentral kami cukup berjalan kaki menuju hotel Signature KL Sentral. Namun sebelumnya karena waktunya makan siang kami makan dulu di MC Donald KL Sentral, memesan 1 paket ayam goreng dan 1 paket kebab plus tambah 1 lemon tea, cukup dengan RM 28,5 totalnya. Namun sayangnya MC Donald KL tidak menyediakan paket nasi seperti di Indonesia, hanya ada kentang goreng saja.  Kami sengaja memesan hotel terdekat dengan KL Sentral karena pertimbangan besok pagi2 sekali harus berangkat ke airport untuk terbang ke Hong Kong.
Memesan hotel lewat booking.com, kebetulan mendapat promo rate  RM 105 + RM 15 untuk pajak dan biaya servis yang kami bayar cash di tempat.
Kartu kredit hanya digunakan untuk pra otorisasi pembayaran saja.
Setelah check in, taruh tas dan bawaan, segera kami menuju ke Berjaya Times Square. Sengaja kami memilih Berjaya Times Square karena mall ini banyak pilihan wisata makan, belanja dan permainan. Kebetulan anak kami sangat senang dengan permainan Wangan Midnight Maximum Tune 5 yang ada di lt.5 mall ini. Butuh 4 koin atau sebesar RM 2 untuk sekali permainan.
Saya sendiri hanya cuci mata melihat2 saja. Pakaian di sini bervariasi harganya mulai RM4,9 - RM 90 atau lebih juga ada.
Tapi saya hanya membeli 1 celana legging hitam polos saja dengan harga RM 10 :-D. Itupun titipan mama :-D
Saya sengaja tidak shopping di sini karena besok saya pikir akan ke Hong Kong berharap menemukan barang yang lebih bagus dan murah (ngarep.
com) :-D
Saya juga membeli minuman dingin kopi nescafe dan 3 bungkus roti di SeVel untuk ngemil besok pagi sebelum ke bandara menuju Hong Kong. Total RM 5,8 untuk sekaleng nescafe dan 3 roti tersebut.
Hari ke 2 menuju Hong Kong :
Pagi2 sekali pkl 03.30 kami sudah harus bangun dan bersiap menuju ke bandara KLIA2, untuk melanjutkan penerbangan ke Hong Kong.
Naik KLIA Ekspres yang paling pagi dan sampai di bandarapun masih pagi sekitar jam 06.00 wkt KL. Kami langsung mencari sarapan di MC Donald dan hanya menghabiskan sekitar RM 40 untuk pesanan kami bertiga.
Jam 08.00 kami menuju gate dan menunggu sekitar 40 menit kami masuk pesawat.
Mungkin karena high season atau musim liburan, pesawat kami antri untuk terbang. Sekitar 09.10 baru bisa take off akhirnya. Perjalanan ke Hong Kong memakan waktu 3 jam 55 menit. Tentu saja saya sudah menyiapkan buku untuk dibaca, mp3 player untuk mendengar lagu2 kesukaan saya demi mengisi waktu agar tak bosan. Saya juga memesan 1 set mie goreng mamak dan 2 set nasi goreng satay di penerbangan AA ini. Pesanan menu sudah saya pesan ketika memesan tiket, dengan total harga sekitar RM 50 untuk 3 set menu tersebut.
Tidak seperti penerbangan Jakarta ke KL yang tak perlu mengisi arrival card, dalam penerbangan ke Hong Kong kami diharuskan mengisi arrival card untuk mendapatkan cap di imigrasi nanti.
Tiba di Hong Kong sekitar jam 13.15, kami langsung menuju imigrasi, menyerahkan passport dan arrival card. Petugas imigrasi tak bertanya apa2 langsung memberikan print struk ijin masuk Hong Kong.
Setelah dari imigrasi kami langsung menuju tempat penjualan tiket airport express, dan kami membeli octopus card 2 untuk dewasa seharga HKD150 per orang, HKD 50 adalah untuk deposit yang bisa direfund nantinya ketika pulang. Dan 1 untuk anak sebesar HKD 70.
Lalu kami menuju statsiun airport express. Tak lama menunggu kami naik airport express dan menuju ke Tsing Yi stasiun (MTR jalur kuning)dan berganti MTR ke jalur merah di Lai King Station untuk menuju Tsim Tsa Shui station, karena hotel kami menginap berada di Nathan Road, Golden Crown Court Building 11fl, Tsim Tsa Shui. Namanya Yotel Cha Cha yang juga saya pesan melalui booking.com, dengan rate HKD 600 permalam include tax. Ini adalah hotel budget yang termasuk murah di Hong Kong karena hotel bintang biasanya ratemya bisa lebih dari HKD 1000 semalam.
Keluar stasiun Tsim Tsa Shui melalu exit gate A2.  Keluar gate A2 belok ke kanan Golden Crown Court berada di sebelah kanan jalan setelah belok kanan, kira2 berjalan 3 menit dari exit gate A2.
Untuk masuk hotel sebelumnya kita diberikan kode2 pintu masuk yang sudah diemail beberapa hari sebelumnya oleh pihak hotel. Karena ketika check in kemungkinan tidak ada staff hotel yang menyambut. Hotel di Tsim Tsa Shui ini tidak seperti hotel pada umumnya. Karena biasanya 1 lantai ada beberapa hotel. Ukurannya sangat kecil juga dengan kamar mandi yang sangat kecil. Namun jika kita hanya membutuhkannya untuk tidur saja, tak akan jadi masalah.
Walaupun kecil, tapi fasilitasnya ada handuk, sabun, shampoo, kulkas, hairdryer, tv, dan pemasak air. Air panasnya juga berfungsi baik.
Tiba di hotel kami hanya menaruh tas dan koper saja dan kembali meneruskan jalan2 kami di area Tsim Tsa Shui ini. Tsim Tsa Shui mungkin adalah daerah terpadat di Hong Kong, sejauh mata memandang hanya ramainya pejalan kaki juga mereka yang sedang berbelanja atau mencari makan. Baik di sisi kiri atau kanan jalan Nathan Road ini penuh dan padat dengan pejalan kaki.
1 shopping place atau shopping centre ukurannya tak terlalu besar tapi sangat banyak dan berjejer sepanjang jalan.
Capek berjalan kami mencari makan, berhubung mungkin sedang memasuki jam makan kurang lebih saat itu menunjukkan pkl 05.30, restoran cepat saji seperti KFC dan MC Donald di area ini ramai. Akhirnya pilihan kami jatuh pada restoran Chinese Traditional Noodle. Sebagai informasi restoran ini menyediakan Pork Noodle (Non halal food)
Kami memesan 2 medium spicy chicken bbq noodle,  1 no spicy chicken noodle,  dan 3 Ice Lemon Tea. Total harga makanan pesanan kami sebesar HKD 81.
Selesai makan, kami melanjutkan jalan2 menuju IN Point,  sebuah pusat pertokoan mainan anak2 di atas 5thn seperti video game, robot, action figure dan anime2 collections. Lumayan lengkap koleksi2 mainannya, apalagi anak saya memang hobbynya mainan2 model begini. Jadi dia sangat excited banget berada di sini.
Puas dengan berkeliling di IN Point, membeli beberapa koleksi mainan untuk anakku, kami melanjutkan lagi jalan2 ke Langham Place. Langham Place ini cukup unik bagiku karena mall ini terdiri dari 11 lantai lebih, dan eskalatornya ada yang melewati 3/4 lantai untuk menghemat waktu. Suatu hal yang tidak kutemukan di Indonesia. Mall yang lebih dari 5/6 lantai dengan eskalator2 yang panjang2. Kembali di sini anakku menemukan koleksi die cast mobil yang bagus dan disukainya dan memutuskan untuk membelinya. Setelah selesai di Langham Place, kami menuju Temple Night Street Market.
Entah karena sudah terlalu capek, dan ngantuk jadinya di Temple Night Street Market ini kami tidak membeli apa2 dan hanya melihat2 saja, yang akhirnya memutuskan kembali pulang ke hotel melalui MTR station Mong Kok untuk beristirahat.

Hari ke 3 di Hong Kong:
Mungkin karena terlalu lelah, setelah kemarinnya bangun pagi2 sekali dan beraktifitas sampai malam, kami bangun di dlhari ke 3 ini cukup siang :-D. Jam menunjukkan pukul 09.15 wkt Hong Kong kurang lebih ketika kami bangun.
Karena hotel tidak menyediakan sarapan, maka kami sarapan mie gelas, segelas teh manis dan kopi yang kami bawa dari Jakarta untuk menghemat biaya juga maksudnya.
selelsai sarapan, mandi dan bersiap lagi untuk jalan2 dan mengeksplorasi Hong Kong di hari ke 3 ini.
Tujuan pertama kami di hari ke 3 ini adalah Causeway Bay.
Masuk ke MTR station Tsim Tsa Shui, menuju MTR station Central untuk berganti ke jalur biru. Dari Central station menuju Causeway Bay Station. Keluar ke exit gate D2 dan berjalan menuju Victoria Park.
Puas keliling Victoria Park, kembali ke Causeway Bay menuju Causeway Bay plaza 2 dan mencari makan siang di sini, kali ini kami makan siang di KFC Causeway Bay.
Selesai makan siang, dan tak menemukan hal yang unik di sini, kami memutuskan untuk ke The Peak saja.
Jalur yang kami ambil tadinya ingin naik tram di The Peak Tram station, setelah sebelumnya naik MTR dari Causeway Bay Station dan turun di Admiralty station. Tapi karena salah jalan dan menjadi jauh ke Tram stationnya, akhirnya kami naik bis saja, Bis no. 15 dari terminal bis dekat Admiralty station.
Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 30 menit menuju The Peak bus terminal. Sepanjang perjalanan pemandangan yang terhamparpun lumayan menghibur mata kami, sehingga waktu perjalanan juga tidak terlalu terasa.
The Peak adalah tempat dimana ada Sky Terrace 360 degree dan Madam Tussaud. Di sini juga ada mall, tempat2 makan dan minum juga pusat souvenir untuk oleh2.
Pemandangan Hong Kong dari atas gedung sangat indah. Perpaduan pemandangan laut, gunung dan gedung2 tinggi yang pas dan membuat kagum. Apalagi jika di lihat dari Sky Terrace, dan pada malam hari lebih indah lagi karena gedung2 itu jadi bercahaya dengan lampu2nya. Tapi karena kami suda berada di The Peak dari siang, juga sudah puas jeprat jepret di sini, kami memutuskan tidak sampai malam di The Peak. Jalan kembali ke Admiralty stasion, akhirnya kami putuskan menggunakan tram, dari The Peak Tram Station Tower. Naik tram ternyata cukup aneh juga rasanya karena tram ini mempunyai kemiringan sudut 45 derajat. Dengan posisi duduk berjalan mundur karena ini tram perjalanan kembali ke stasiun di bawah.
Sampai di stasiun bawah, kami melihat antrian panjang dan ramai sekali orang2 yang ingin naik tram ke atas. Puji Tuhan kami tidak jadi mengalaminya tadi karena salah jalan dan akhirnya memutuskan naik bis :-P.
Dari tram station, menuju admiralty station untuk kembali ke Tsim Tsa Shui.
Di Tsim Tsa Tsui, kami menghabiskan waktu yg tersisa di hari ke 3 ini dengan berbelanja di Ladies Night Market Yau Ma Tei.
Sempat ada insiden di sini, karena saya terpisah dengan suami dan anakku. Mungkin karena hari ini adalah hari sabtu malam minggu, Ladies Night Market ini ramai sekali, penuh orang2 berbelanja. Sehingga ketika saya mampir di salah satu toko souvenir, dan suami serta anak saya tidak melihat saya masuk toko itu, saya jadi terpisah.
Selesai berbelanja souvenir, saya tidak melihat mereka dan kami saling mencari satu sama lain cukup lama.
Untungnya Ladies Night Market ini hanya dari ujung jalan satu ke ujung jalan lain sehingga tak terlalu luas  jadi kami bertemu di tengah2 ketika saya menuju ujung jalan ke arah yau ma tei dan suami saya menuju ke arah sebaliknya.
Jadi tips buat mereka yang ingin berbelanja di sini, sering2 lah menoleh ke belakang buat yang berjalan di depan, dan yang berjalan di belakang kalau mau mampir ke salah satu toko sebaiknya memanggil dulu teman/keluarganya yang jalan di depan :-D

Hari ke 4 Hong Kong menuju KL :
Di hari ke 4 ini kami hanya menghabisi waktu tersisa sebelum menuju ke bandara untuk penerbangan kembali ke KL malam hari. Saya sengaja ambil flight malam jam 21.00 waktu hongkong, agar masih bisa jalan2 di Hong Kong siang harinya.
Siang harinya kami masih berjalan2 ke Kowloon Park, untuk melihat Hon Kong Heritage Exhibition Centre dan menikmati taman yang kebetulan siang itu banyak dikunjungi para TKW dari Indonesia, yang memang taman ini selalu dijadikan salah satu tempat mereka berkumpul setiap hari minggu.
Lalu setelah selesai di Kowloon Park, kami menuju Disneyland. Dikarenakan waktu yang sangat mepet kami terpaksa tidak masuk, dan hanya berfoto2 saja di stasiun Disneyland dan di stasiun Sunny Bay. Sebagai informasi, tiket masuk Disneyland adalah HKD 599 untuk orang dewasa per orang.
Puas foto2 di Sunny Bay jam sudah menunjukkan pukul 15.00, kami memutuskan menghabiskan waktu di sekitar stasiun Tsing Yi, tempat pertemuan jalur MTR kuning dari Sunny Bay ke jalur Airport Express.
Kebetulan di Tsing Yi ini ada Maritim Square Mall dan Tsing Yi Park. Jadi kami berjalan2 keliling di dua tempat ini saja sampai waktu menunjukkan pukul 17.30. Dan segera menuju stasiun airport express untuk menuju ke airport.
Sampai di airport kami memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sambil menunggu pengumuman Gate boarding kami. Makan di salah satu restaurant masakan nasi campur dan chinese noodle, dan menghabiskan total HKD 106. Lalu menghabiskan juga sisa recehan HKD dan sisa uang di Octopus Card kami dengan membeli permen dan coklat. Octopus card deposit sengaja tidak kami refund karena kami ingin membawa kartunya untuk kenang2an. Kami hanya membuat saldonya minus saja supaya tidak terlalu rugi :-D. Sebagai info saldo Octopus Card menurut aturan dalam term and conditionnya dapat dipakai hingga saldo -35 HKD. Tetapi jika transaksi terakhir sisa saldo sudah -1, maka kartu tetap harus isi ulang atau tidak bisa dipakai lagi.
Akhirnya waktu menunjukkan pukul kurleb 08.30 dan pengumuman gate untuk boarding sudah ada, sehingga kami segera menuju gate yang kebetulan agak jauh harus naik lagi bis bandara. Penerbangan kami agak delay sedikit kurleb 15 menit dari schedule. Jadi sekitar 21.15 baru kami take off.
Tiba di KL pukul 01.10,  karena waktu sudah dinu hari, capek dan ngantuk jadi satu, kami segera bergegas menuju Tune Hotel yang sudah direservasi sebelumnya. Beruntun imigrasi di KL malam itu sepi sekali, jadi tidak harus lama antri.
Check in hotel di Tune pun tak lama, dapat kartu pintu kamar langsung segera ke kamar, bersih2 dan tidur.

Hari ke 5 KL menuju Jakarta :
Alarm berbunyi pukul 10.00 pagi waktu KL membuat kami terbangun. Wah rasanya tidur kami semua nyenyak sekali saking capeknya. Untung saja ada alarm, kalau tidak mungkin kami sudah kebablasan tidur bisa2 sampai waktu checkout jam 11.00 :-D.
Cepat2 mandi dan beres2 barang, sampai tepat jam 11.00 bisa segera checkout.
Waktu sarapan pun terpaksa kami lewatkan demi bisa memenuhi jam tidur yang cukup.
Selesai checkout, kami segera menuju airport Klia2 kembali untuk melanjutkan terbang pulang ke Jakarta.
Karena kami tidak sarapan dan sudah menuju waktu makan siang, akhirnya kami segera mencari restauran untuk makan pagi sekalius siang.
Kami memilih Texas Fried Chicken dan untungnya paket yang dipesan isinya banyak, ada ayam, kentang, dan biskuit butter yang enak dan gurih, plus teh manis hangat.
Kenyang makan, kami jalan2 lagi di airport Klia2 ini. Menghabiskan sisa ringgit kami dengan berburu oleh2 snack, manisan dan coklat.
Selesai berburu oleh2, kami juga sempat pijat di kursi pijat depan gate boarding kami. Tarif kursi pijat di sini, RM 3 untuk 10 menit, RM 5 untuk 15 menit dan RM 10 untuk 30 menit.
Selesai pijat, tak lama panggilan untuk menuju pesawat pun muncul.
Kami take off jam 13.10, dan tiba di Jakarta 14.10 WIB, karena waktu di Jakarta maju 1 jam dari KL.
Puji Tuhan, kami sangat bersyukur liburan kali ini amat menyenangkan. Dan semoga dapat kembali berkunjung ke destinasi liburan yang lain di waktu yang akan datang.

Catatan : Biaya makan, minum, transportasi dan beli sedikit oleh2, selama di KL hari 1 dan 5 total RM 425. Biaya makan, minum, transportasi dan beli sedikit oleh2 di Hong Kong selama hari 2-4 total HKD 3150. (cukup irit menurut saya;-), tp saya rasa masih bisa lebih irit lagi jika oleh2 dihilangkan)

Minggu, 10 Mei 2015

Cara menghitung volume balok dengan perbandingan p:l:t dan luas permukaan

Soal Math ini yang paling membuat pusing pala barbie aku sore ini :-P
Maklum faktor U dan aku dulu waktu skul juga gak jago Math   #ngeles :-D
Tadinya aku mau posting ke FB buat minta bantuan temans siapa tau ada yg bisa, ditengah ngetik draft postingan malah nemuin caranya hihihi, Puji Tuhan.
Dan semoga jawabannya udah bener nih ;-)
Soal sebuah balok perbandingan p : l : t = 5 : 2 : 1. Jika luas permukaan seluruh balok = 306cm2,  berapa volume balok?

Rumus luas permukaan = 2pl + 2lt + 2pt
Maka jk perbandingan dimasukkan kdlm rumus maka:

2(5a x 2a) + 2 (2a x a) + 2 (5a x a) = 306
20 a kuadrat + 4 a kuadrat + 10 a kuadrat = 306
34 a kuadrat = 306
a = akar (306/34)
a = akar 9
a = 3

jadi
p = 5x3 = 15
l  = 2x3 =   6
t  = 1x3 =   3
maka volume = p x l x t = 15 x 6 x 3 = 270 cm3

Senin, 27 April 2015

HAM Bagi Pengedar Narkoba Yang Dihukum Mati???

Penderitaan korban dan keluarga korban narkoba mungkin sama sakit dan pedihnya dengan korban kejahatan kemanusiaan atau ketidakadilan lainnya.
Bagaimana si korban menahan sakit yang amat sangat sehingga diperbudak obat haram tersebut untuk menghilangkan rasa sakitnya,  tapi tak berdaya untuk sembuh atau keluar dari situasi itu walau sudah berupaya keras. Meskipun ada juga sebagian dari mereka yang akhirnya dapat terselamatkan, tapi sangat banyak yang akhirnya tidak mampu berhenti memakai narkoba karena tidak mampu menahan sakitnya. Belum lagi harus mencari uang dengan berbagai cara untuk membeli narkoba yang harganya tidaklah murah. Sehingga tidak heran kalau banyak juga yang akhirnya terpaksa bertindak kriminal atau masuk dunia prostitusi demi mendapatkan uang untuk membeli barang haram ini. Minimalnya mereka mencuri atau menjual  harta benda yg ada di rumahnya sendiri atau di rumah orang tuanya. Mereka bukanlah senang melakukan ini,  tapi karena kebutuhan untuk menghilangkan rasa sakit yg amat sangat yang tak sanggup mereka rasakan, yang akhirnya bagi mereka seperti tak ada pilihan lain. Padahal mereka juga sebenarnya lelah dan ingin keluar dari penderitaan itu.  Menurut saya malah peredaran narkoba ini sama saja dengan pembunuhan masal  hanya yang membedakannya dilakukan secara perlahan-lahan.
Rasa sakit dan ketagihan yang muncul berulang-ulang,  pakai lagi, sakit lagi, pakai lagi, sakit lagi dan begitu seterusnya, yang akhirnya menimbulkan rasa sakit yang bertambah dari waktu ke waktu. Lalu kemudian membutuhkan dosis pemakaian narkoba yang bertambah juga, sampai pada titik pemakaian yang dapat membunuh dirinya sendiri. Karena kondisi badan manusia yang mana, yang sanggup menerima dicekoki obat-obatan keras terus-menerus pemakaiannya dan makin banyak dosisnya? 
Dan pada akhirnya dapat dipastikan siapapun orangnya akan berujung pada kematian akibat kebiasaan itu.
Itu baru penderitaan korban. Bagaimana dengan keluarganya? Pengorbanan yang diberikan baik tenaga, pikiran, perasaan, dan materi yang tak sedikit diupayakan sekeras-kerasnya untuk kesembuhan orang yg mereka cintai. Tapi banyak yang tak membuahkan hasil apa-apa. Karena keseringan yang terjadi adalah kesembuhan korban hanya sementara kemudian akan kambuh lagi pada ketergantungan narkobanya. Akibat rasa sakit,  sugesti yang menghantui atau lingkungan  teman-teman senasib yang tak sanggup untuk dijauhi.
Berapa banyak ibu yang menangis setiap hari melihat anak-anak yg mereka cintai menderita menahan sakit dan ketergantungan itu? Belum lagi jika si anak juga terjerumus dalam kriminal atau menjalani kehidupan gelap lainnya misalnya terpaksa melakukan prostitusi atau menghabisi harta benda keluarganya setiap saat hanya demi membeli narkoba? Melihat si anak jadi pesakitan di penjara atau kalau lebih beruntung di tempat rehabilitasi. Atau juga yang lebih menyedihkan akhirnya menyaksikan si anak mati dan masuk liang kubur akibat overdosis atau karena Aids  (Aids lazim diderita bagi pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik, karena mereka biasa memakai jarum suntik bersama-sama dengan teman-temannya sesama pemakai)
Ya kata orang, salah orang tua tidak mendidik atau membesarkan anak dengan baik sehingga mereka terjerumus. Tapi bagaimana dengan korban yang mencoba narkoba karena tertipu atau terjebak? Karena para pengedar ini target sasarannya selalu ABG labil yg sedang mencari jati diri, yg gampang diiming-imingi kesenangan semu. Atau malah jaman sekarang penipuan bisa dilakukan dengan memasukan narkoba ke dalam makanan dan minuman, yg tanpa disadari orang yg mengkonsumsi juga sudah mengkonsumsi  narkoba tersebut.
Saya menulis ini hanya berdasarkan pengalaman saya dan keluarga saya sendiri, karena 2 orang adik saya yang sudah menjadi korbannya dan sekarang telah meninggal dunia. Juga apa yang saya lihat yang terjadi pada teman-teman adik saya sesama pengguna narkoba dan keluarga mereka, yang rata-rata dari mereka satu persatu akhirnya meninggal dunia.
Jadi masih pentingkah HAM untuk para pengedarnya? Mengingat korbannya puluhan, ratusan, ribuan, mungkin jutaan orang di seluruh dunia bahkan mungkin sampai merusak hampir satu generasi, berikut juga dengan keluarga-keluarga mereka? Apakah ini juga bukan pelanggaran HAM?